:::: MENU ::::
  • Suitable for all screen sizes

  • Easy to Customize

  • Customizable fonts.

Selasa, 18 Oktober 2022

 

Menyanyikan Lagu secara Solo atau Tunggal


Perbedaan materi vokal yang dimiliki oleh dua orang yang berbeda, yaitu :

1. Warna suara/timbre, Bunyi atau suara satu siswa berbeda dengan siswa lainnya, ini karena getaran yang dihasilkan, bentuk pita suaranya berbeda. Perbedaan ukuran pita suara menghasilkan perbedaan frekuensi suara masing-masing. Dari perbedaan ini dihasilkan warna suara yang berbeda. 

Warna suara jika dilatih dengan teknik vokal yang benar akan menghasilkan karakter vokal yang kuat. 

2. Wilayah Nada, Kemampuan seseorang dalam mencapai ketinggian dan rendahnya nada menyebabkan seseorang memiliki wilayah nada. Setiap orang memiliki wilayah nada yang berbeda sesuai dengan ketebalan pita suara yang dimilki dan upaya orang itu dalam mengolah teknik vokalnya. 

Wilayah nada bisa bertambah dan berkurang sesuai intensitasnya dalam berlatih olah vokal. Berdasar ambitusnya, wilayah nada dikelompokkan menjadi : 

a. Suara anak-anak : Suara anak-anak tinggi wilayah nadanya  c’ – f’. Suara anak rendah, wilayah nadanya  a – d’’ 

b. Suara wanita : Sopran = Suara wanita tinggi wilayah nadanya c’- a’’. Mezo Sopran = Suara wanita sedang wilayah nadanya a – f’’. Alto = Suara wanita rendah, wilayah nadanya  f – d’’ 

c. Suara pria : Tenor = Suara tinggi pria wilayah nadanya  c – a’’. Bariton = Suara sedang pria wilayah nadanya  a – f’. Bass = Suara rendah pria wilayah nadanya  f – d’

Bernyanyi yang baik harus diawali dengan sikap berdiri yang baik pula, karena sikap berdiri yang baik ini dapat memaksimalkan tenaga untuk bernyanyi. Cara berdiri yang baik saat bernyanyi yaitu : 

  1. Badan tegak dan rileks, kaki dibuka sedikit
  2. Berat badan bertumpu di kedua kaki dengan seimbang
  3. Dada dibusungkan tapi tetap rileks
  4. Pandangan lurus ke depan
  5. Posisi tangan rileks di samping kiri kanan

Berikut contoh posisi berdiri yang benar ketika bernyanyi :

posisi yang benar saat bernyanyi

Pernapasan yang dianjurkan saat bernyanyi yaitu pernapasan diafragma. Dalam diafragma terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah napas akan menjadi lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya napas saat bernyanyi.

Otot diafragma dapat menjadi sumber tenaga yang besar untuk mencapai nada tinggi dan menambah tenaga ketika bernyanyi. 

Jika saat bernyanyi olah pernapasan dan sumber tenaga bermuara di diafragma, maka suara lebih bulat dan bening, tenggorokan tidak terasa sakit dan mudah lelah.

Tahapan berlatih olah pernapasan diafragma :

1. Ambil napas melalui hidung atau mulut, bayangkan seperti mencium bau parfum dengan lembut, udara langsung masuk ke ruang diafragma, otot diafragma mendesak ke bagian depan dan seluruh udara menyebar di diafragma sampai ke samping dan bagian belakangnya. 

2. Tahan napas tersebut kira-kira 5 detik, rasakan otot diafragma makin kencang 

3. Keluarkan napas dengan lembut, mengeluarkan suara desis halus dan rata sambil dihitung berapa detik siswa dapat menghabiskan napas dengan desis tersebut. Suara desis bisa diganti dengan suara menyerupai lebah misalnya zzzz… atau tiupan ffffff…. yang penting keluarnya udara rata dan stabil 

4. Ulangi beberapa kali latihan di atas sambil berupaya agar banyaknya hitungan desis yang dikeluarkan semakin banyak setiap kali berlatih. Semakin bertambah durasinya, kekuatan otot diafragma bertambah kuat.

Resonansi adalah Proses menggemakan suara dengan cara menempatkan sumber suara agar suara lebih keras ketika dikeluarkan dan sampai kepada pendengar. 

0 komentar:

Posting Komentar

A call-to-action text Contact us